Jumat, 10 Juli 2009

MEMBUAT PUPUK ORGANIK

1. Bahan-bahan yang digunakan :

a. Kotoran sapi

Kotoran sapi merupakan bahan utama pembuatan pupuk organik karena komposisinya paling banyak yaitu sekitar 85 % dari total bahan. Pada prakteknya sulit untuk memperoleh kotoran sapi yang tidak tercampur dengan bahan-bahan lainnya karena kandang sapi tidak didesain secara khusus untuk memisahkan faeses dan kencing (urin) sapi. Jadi kotoran sapi ini terdiri dari faeses, urin dan sedikit sisa-sisa pakan.

b. Kapur

Kapur digunakan sebagai sumber Calsium dan untuk meningkatkan pH tanah. Kapur yang digunakan adalah kapur untuk bangunan yang telah mati (tidak menimbulkan panas jika dicampur dengan air). Jumlah kapur yang digunakan untuk membuat pupuk organik ini adalah sekitar 5 % dari total bahan.

c. Serbuk gergaji

Serbuk gergaji merupakan limbah dari industri penggergajian kayu. Serbuk gergaji sebaiknya berasal dari kayu yang tidak keras dan tidak bergetah seperti kayu sengon. Jumlah serbuk gergaji yang digunakan sekitar 5 % dari total bahan.

d. Abu

Abu yang dimaksud adalah abu yang berasal dari pembakaran bahan organik, seperti abu dari pembakaran sekam padi, abu dari pembakaran jerami, maupun abu dapur yaitu abu hasil pembakaran kayu/ ranting untuk memasak. Jumlah abu yang digunakan sekitar 5 % dari total bahan.

e. Probiotik

Probiotik digunakan untuk mempercepat proses pengkomposan bahan-bahan organik. Jenis dan merek probiotik yang beredar di pasaran saat ini cukup banyak, masing-masing dengan promosi keunggulan dan cara penggunaannya. Pada kaji widya ini digunakan probiotik BIOSUP yang diproduksi oleh P4S Subur di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.

2. Proses Pembuatan Pupuk Organik.

Yang perlu diperhatikan adalah tempat untuk membuat pupuk organik ini harus ternaungi sehingga tidak terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung, dan tidak tergenang air jika hujan.

Proses pembuatan pupuk organik diawali dengan pencampuran BIOSUP dengan tetes dan air. BIOSUP merupakan koloni mikroba dalam kondisi non aktif, sehingga harus diaktifkan kembali dengan cara mencampur dengan tetes dan air. Dosis pencampuran adalah 1 liter BIOSUP, 2 kg tetes dan 200 l air, dicampur secara homogen dengan cara diaduk aduk, kemudian didiamkan selama sekitar 15 menit sebelum digunakan. Dosis ini dapat digunakan untuk membuat pupuk organik sebanyak 1 ton.


Kemudian campurkan dengan merata bahan-bahan yang lainnya. Untuk dapat mencampur dengan merata dibuat berlapis-lapis seperti ilustrasi berikut kemudian disisir dengan cangkul:

PROBIOTIK

ABU

KAPUR

SERBUK GERGAJI

KOTORAN SAPI

PROBIOTIK

ABU

KAPUR

SERBUK GERGAJI

KOTORAN SAPI

3. Mengamati Proses Perubahan Suhu.

Apabila proses dekomposisi terjadi, akan timbul panas. Panas yang timbul bisa mencapai 70 ° C sehingga akan mematikan biji-biji gulma yang ada pada bahan pupuk organik. Untuk meratakan panas yang timbul, maka tumpukan bahan pupuk organik harus dibalik. Pembalikan dilakukan seminggu sekali, sehingga selama proses pembuatan pupuk organik ini dilakukan 4 kali pembalikan.

4. Pengayakan

Setelah pembalikan ke 4, pupuk organik telah jadi yang ditandai dengan sudah tidak terjadi peningkatan suhu. Untuk memperoleh partikel pupuk yang sama, maka harus dilakukan pengayakan. Pengayakan bisa dilakukan dengan menggunakan kawat kasa yang berukuran lubang 1 x 1 cm.

5. Pengemasan

Setelah diayak, pupuk organik perlu dikemas untuk memudahkan dalam pengangkutan dan menambah keindahan sehingga menarik konsumen. Berat kemasan bervariasi dari mulai 5 kg sampai dengan karung plastik dengan berat 50 kg, tergantung dari permintaan konsumen.

PROBIOTIK


Pengertian probiotik secara umum adalah suatu bahan feed suplement yang berupa jasad hidup mikrobial yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi ternak induk semangnya (host) dengan meningkatkan keseimbangan mikrobial pada saluran pencernaan ternak tsb.

Seperti diketahui bahwa di dalam saluran pencernaan ternak yaitu di bagian lambung dan usus terdapat berjenis-jenis mikrobia. Mikrobia yang terdapat di dalam pencernaan tersebut dibedakan dalam 2 tipe. Tipe yang pertama adalah mikrobia yang bersifat menguntungkan ternak selama proses pencernaan berlangsung sehingga dikenal sebagai benefical species dan tipe kedua adalah tipe yang bersifat patogen, yaitu yang dapat menimbulkansejumlah penyakit pada ternak. Pada keadaan normal yaitu pada kondisi kesehatan ternak dalam keadaan baik, kedua tipe mikrobia tersebut berada dalam keadaan seimbang. Sejumlah interaksi simbiosis dan kompetisi terjadi di antara kedua tipe mikrobia tersebut. Keadaan seimbang tersebut tidak selamanya tetap, misalnya pada saat ternak mengalami stress, akan menyebabkan perubahan keseimbangan yang lebih mendukung ke arah mikrobial patogenik dominan dan menyebabkan turunnya performance ternak, gangguan pencernaan, dan pada keadaan yang parah dapat menyebabkan kematian. Penggunaan probiotik dalam pakan akan membantu mencegah serangan mikrobia patogen selama ternak mengalami stress.

Peranan Probiotik pada Ternak

Banyak hasil penelitian yang menunjukkan kelebihan probiotik sebagai feed suplement pada pakan ternak. Probiotik yang terdapat pada saluran pencernaan dapat menetralisir toksin yang dihasilkan oleh mikrobia patogen, menghambat pertumbuhan mikrobial patogen dengan mencegah kolonisasi di dinding usus, mempengaruhi aktivitas enzim di dalam usus, dan meningkatkan pertumbuhan serta performans ternak.Pada ternak ruminansia pengaruh probiotik secara umum adalah meningkatkan kecernaan bahan kering pakan, khususnya fraksi serat kasar. Pada sapi muda, probiotik akan menaikkan pertambahan berat badan dan konsumsi pakan. Pada sapi perah akan meningkatkan produksi susu dan lemak susu dan pada sapi pedaging akan meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan pertambahan berat hidup.

Probiotik yang diberikan dalam pakan sebagai feed suplement ternyata memiliki kemampuan dalam meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak. Pada keadaan ternak mengalami stress seperti laktasi, kebuntingan, kelahiran, transportasi, penyapihan, perubahan pakan dan cuaca, penggunaan probiotik sangat dianjurkan. Stress sebagai akibat dari sejumlah perubahan kondisi lingkungan fisik maupun emosi seperti tersebut di atas menyebabkan sekresi hormon-hormon adenotropik oleh kelenjar pituary sehingga menstimuluir adrenal korteks untuk mensintesa kortikoid. Hal tersebut mempengaruhi fisiologis tubuh ternak termasuk produksi getah lambung di mana akan menaikkan keasaman lambung. Keadaan asam lambung tersebut akan menyebabkan peningkatan serangan penyakit oleh mikrobia patogenik. Penggunaan probiotik dalam kondisi ini memberikan hasil yang efektif, karena akan menetralisisr serangan mikrobia patogen.

Bentuk Probiotik dan Cara Penggunaannya.

Bentuk probiotik bermacam-macam. Probiotik yang berbentuk pasta atau kapsul memungkinkan pemberian pada ternak secara langsung melalui mulut. Produk dalam bentuk mudah larut (soluble powder) digunakan dengan melarutkan dalam minuman ternak, dipercikkan pada jerami padi atau dicampur kedalam susu buatan/pengganti (milk replacer) pada ternak muda (pedet), demikian pula yang berbentuk cair. Dalam bentuk tepung atau granula, probiotik digunakan sebagai bahan tambahan paling akhir dalam pembuatan ransum (final ration), maupun sebagai campuran dalam pembuatan pelet.

Penggunaan probiotik sebagai salah satu produk bioteknologi di bidang peternakan sekarang ini merupakan suatu harapan dalam menghasilkan pakan yang berkualitas dan meningkatkan kesehatan serta performans ternak. Sehingga penggunaan probiotik ini secara langsung akan menghasilkan produk ternakseperti daging, susu dan telur yang berkualitas serta dalam jumlah yang meningkat. (DARI BERBAGAI SUMBER)


Selasa, 19 Mei 2009

PENGENALAN BERAHI

PUBERTAS

UMUR ATAU WAKTU DIMANA ORGAN REPRODUKSI MULAI BERFUNGSI DAN PERKEMBANBIAKAN DAPAT TERJADI

Betina : terjadi estrus dan ovulasi

Jantan : kesanggupan berkopulasi dan menghasilakn sperma, perubahan alat kelamin sekunder

Dewasa kelamin terjadi lebih dahulu dp dewasa tubuh

Berahi adalah suatu kondisi di mana sapi betina mau menerima sapi jantan untuk kopulasi.

UMUR DAN BERAT BADAN PUBERTAS PD TERNAK

Sapi – sapi bangsa Eropa : 6 – 18 bln

Sapi – sapi bangsa Zebu : 12 – 30 bln

Kuda : 10 – 24 bln

Kerbau : 2 – 3 tahun

Domba / kambing : 6 – 12 bln

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PUBERTAS

1. KETURUNAN

2. LINGKUNGAN :

- MUSIM

Ilkim sedang : musim kawin domba pada akhir musim

panas atau permulaan musim gugur

- SUHU

panas à pubertas lebih lambat

daerah sedang -à pubertas lebih cepat

- PAKAN

pakan yg kualitas dan kuantitas cukup, mempercepat

pubertas, kurang à pubertas lambat

Fase siklus berahi

1. Proestrus

Pada pemeriksaan perektal, sapi-sapi yang proestrus terlihat menciri dengan tonus uteri meningkat, tegang, dan teraba melingkar.

Servik mengalami relaksasi gradual dan makin banyak mucus yang tebal.

Vulva membengkak, keluar leleran jernih transparan.

Ovarium pada fase ini akan teraba corpus albikan yang berasal dari korpus luteum yang mengalami atropi, mengecil dan diganti oleh masa yang menyerupai tenunan pengikat.

Corpus albikan ini teraba sangat keras dan kecil.

Pada fase ini juga akan teraba folikel de graaf yang tumbuh cepat oleh pengaruh FSH, mulai matang dan akan mencapai puncaknya pada fase estrus dan akhirnya folikel tersebut akan mengovulasikan sebuah ovum pada waktu 10-15 jam sesudah akhir estrus.

2. Estrus

Sapi yang birahi (fase estrus) ditandai dengan adanya kemerahan, kebengkakan dan alat kelamin luar yang hangat, adanya lendir yang kental dan bersih yang menggantung keluar dari alat kelamin dan diikuti dengan tingkah laku homoseksual, suara bengah-bengah pada sapi tersebut.

Jika dipalpasi perektal maka uterus terasa kontraksi, tegang, mengeras dengan permukaan tidak rata, cervik relaksasi dan pada ovarium terdapat folikel de graaf yang membesar dan sudah matang.

3. Metestrus

Menjelang pertengahan sampai akhir metestrus, uterus menjadi agak lunak karena pengendoran otot uterus. Kontraksi uterus intermitten. Folikel sudah mengalami ovulasi. Ovarium akan teraba cekung karena folikel mengalami ovulasi dan terbentuk korpus luteum baru dengan konsitensi menyerupai jantung. Tiga ekor sapi dalam fase metestrus awal, dimana korpus luteum belum terbentuk dan pada ovarium akan teraba ada cekungan bekas ovum yang sudah diovulasikan dari folikel yang sudah matang. Pada fase ini sekresi mukus vagina berkurang dan epithel karunkula uterus hiperemis.

4. Diestrus

Pada fase ini ovarium didominasi oleh korpus luteum yang teraba dengan bentuk permukaan yang tidak rata, menonjol keluar serta konsistensinya agak keras dari korpus luteum pada fase metestrus. Korpus luteum ini tetap sampai hari ke 17 atau 18 dari siklus estrus. Uterus pada fase ini dalam keadaan relak dan servik dalam kondisi mengalami kontriksi. Fase diestrus biasanya diikuti pertumbuhan folikel pertama tapi akhirnya mengalami atresia sedangkan pertumbuhan folikel kedua nantinya akan mengalami ovulasi.

TANDA - TANDA SAPI BERAHI YANG TAMPAK DARI LUAR ADALAH :

3 A, 2B, 2 C, 1D YAITU :

1. ABANG, ABOH, ANGET

Vulva nampak berwarna merah, membengkak dan terasa hangat jika dipegang.

2. BENGAK-BENGOK

Sapi mengeluarkan suara gaduh (jw: bengak-bengok)

3. CLINGKRAK-CLINGKRIK

Menaiki sapi lainnya dan jika dinaiki sapi lainnya tenang, tidak berontak


4. DLEWERAN

Dari vulva mengeluarkan cairan bening

Diambil dari berbagai sumber.


Jumat, 01 Mei 2009

INFORMASI FLU BABI

Mengenal "Flu Babi": Tingkat Penyebaran & Tindakan Preventifnya

Diterjemahkan  dari bahasa Spanyol oleh : Noprizal Erhan, Anggota
Group Circulation Of QI for Health facebook.

Apakah Flu Babi itu?
Flu babi adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus yang sangat menular, ada tiga jenis virus (A, B, C) yang dapat
berubah (change), dan ada beberapa subtipe dan yang terpenting
diketahui adalah karena ia mampu menyerang orang semua usia, dan
lokasi dalam mutasi-mutasi virus yg sering menyebabkan komplikasi
serius dan bahkan kematian pada banyak orang, sering terjadi pada
anak-anak dan orang tua.

Apakah flu itu sama dg flu biasa yg disebabkan udara dingin?
Tidak, walaupun keduanya adalah pernafasan akut dan gejala penyakit
yang umum, maka mahluk yg kecil yang menyebabkan flu babi berbeda
dengan flu biasa (common cold-influenza) .

Bagaimana cara penularan flu ini?
Dari orang ke orang melalui secretions (proses pengeluaran) dari mulut
dan hidung (batuk, bersin, berbicara, bernyanyi) atau kontak langsung
(tangan) walau tidak terkena lendir/ludah pasien. Sangat menular (3-7
hari setelah gejala awal) dan risiko yang lebih tinggi jika terjadi
di ruang tertutup (kamar, nurseries/ruang perawatan, sekolah,
perawatan di rumah, ruang darurat, dll). Dapat menjadi epidemi/pandemi
ke seluruh dunia dalam waktu 3 sampai 6 bulan.

Bagaimana mengenali gejala orang terkena flu babi?

* Demam lebih dari 38 ° C.
* Sering batuk dan intens.
* Sakit kepala.
* Kurang nafsu makan.
* Hidung tersumbat/sengau
* Lain-lain rasa tidak enak.

Bagaimana mendiagnosa "flu babi"?
Kita perlu belajar bagaimana seorang dokter melakukan pemeriksaan
klinis secara rinci mengenai latar belakang dan pemeriksaan terhadap
pasien-pasien lain, kontak pasien dg orang lain dan perjalanan pasien
(kemana saja?).
Diagnosis terhadap virus dengan mengidentifikasi
secretions/pengelua ran dari hidung atau pangkal tenggorokan (virus
isolasi) selama 24-72 jam pertama inisiasi penyakit, atau melalui
pengecekan darah untuk mengidentifikasi zat antibodi-nya.

Apakah "flu babi" bisa berkomplikasi (dengan penyakit lain)?
Ya, gambaran tentang flu babi nampak tidak diketahui (sebelumnya) dan
tidak terkait dengan penyakit lainnya namun dapat mengakibatkan
komplikasi, terutama pernafasan (otitis, sinusitis, rhinitis, radang
paru-paru, Bronchopneumonia, merintangi radang tenggorokan) , jantung
atau bahkan kematian, sering terpantau menjadi penularan yg meluas
atau epidemik. Sangatlah penting untuk memantau anak-anak jika
menerima pengobatan aspirin (mungkin encephalitis) .

Bagaimana cara mengobati penyakit flu babi?
Flu babi disebabkan oleh virus, dan belum ada obat yg manjur utk
menuntaskannya, tetapi ada obat yang berfungsi utk mengurangi atau
memperlambat laju kegawatan penyakit, memperpendek dan mengurangi
gejala-gejala jika masih terpantau dalam waktu 48 jam pertama rasa
sakit. Penggunaan obat-obatan adalah sangat sensitif, hanya dokter
yang dapat menentukan apakah pasien harus dirawat sebab mereka juga
tidak bebas menjalani kontak dg manusia lain (yg tidak terinfeksi
virus).

Bagaimana saya dapat menghindari flu babi?
Vaksin masih merupakan cara terbaik untuk mencegah flu jenis ini, maka
setiap tahunnya telah disiapkan dengan mempertimbangkan jenis virus
yang beredar di dunia, tetapi tidak (terlalu) baik bagi orang-orang
yang alergi terhadap protein telur, sebuah pengalaman serius mengenai
reaksi terhadap vaksin pernah dialami pada peristiwa "Guillain-Barre
syndrome" (enam bulan setelah vaksinasi).

PANDUAN KEPADA MASYARAKAT UMUM:

* Hindari kontak dengan orang yang mengidap infeksi pernafasan flu babi.
* Jangan menyapa atau mencium tangannya.
* Jangan berbagi makanan, penggunaan cangkir, piring, atau peralatan
makan lainnya.
* Biarkan sinar matahari masuk ruang dalam rumah, kantor, dan
ruang-ruang tertutup lainnya (utk membakar virus).
* Jaga ruang dapur, kamar mandi, handle pintu, railings/pagar tangga,
mainan anak-anak, telepon atau artikel-artikel/ majalah yg digunakan
tetap dalam keadaan BERSIH.
* Jika terjadi demam mendadak, batuk-batuk, sakit kepala, sakit pada
otot dan sendi, segera periksakan diri ke dokter atau unit kesehatan
yg ada.
* Hangatkan badan dan hindari perubahan suhu mendadak (yg menyebabkan
ketidakseimbangan tubuh sehingga menjadi flu).
* Makan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin A dan C (wortel,
pepaya, jambu batu, jeruk kepruk, jeruk, lemon dan nanas).
* Seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air.
* Hindari lingkungan yg terkontaminasi virus tsb..
* Tidak merokok di tempat tertutup atau di dekat anak-anak, orang tua
atau pasien.
* Ke dokter segera jika menemui/mengalami gejala-gejala.

Apa langkah-langkah yang direkomendasikan untuk mereka yang menderita flu babi?

* Tinggallah di rumah, jangan pergi ke pusat-pusat kerja, sekolah
atau tempat di mana terdapat banyak orang (teater, bioskop, bar, bis,
klub malam, pesta, dll). Ini akan mencegah penularan terhadap orang
lain.
* Tutup mulut dan hidung dengan tisu/saputangan ketika berbicara,
batuk, dan bersin.
Ini akan mencegah orang-orang di sekitar anda
menjadi sakit.
* Hindari menyentuh mata, mulut dan hidung orang lain utk mencegah
virus menyebar.
* Flu dapat dicegah melalui penerapan vaksin yang disiapkan sesuai
dengan jenis virus yang beredar di dunia), harus mendapatkan vaksinasi
setiap tahun.
* Hindari debu, asap bergerak dan zat lainnya yang dapat mengganggun
pernafasan dan membuat anak-anak lebih rentan terhadap penyakit.
* Gunakan cubrebocas, buang tisu hasil bersin ke kantong plastik dan
bersinlah jauh dari orang lain.
* Jika setelah 24 jam tidak ada gejala, Anda dapat bekerja normal kembali.

Terakhir Diperbaharui:
Jumat 24 Apr 2009 pada 13:15 oleh Sweet Buenrostro (staf Departemen
Kesehatan Mexico).

Diterjemahkan oleh Noprizal Erhan pada 28 April 2009 dari sebuah situs
berbahasa Spanyol (Kantor Pusat Departemen Kesehatan Mexico)
Secretaría de Salud Edificio Sede

Senin, 13 April 2009

SILASE

Silase adalah pakan ternak dalam bentuk awetan yang berasal dari tanaman segar yang diawetkan melalui proses ensilase.

 1.      ALAT DAN BAHAN

-         Bahan Utama ; berbagai macam hijauan, seperti rumput, legume, campuran rumput dan legume.

-         Bahan Pelengkap (starter) dapat berupa tetes (molase), bekatul, tepung gaplek, dsb.

-         Silo, yaitu tempat untuk berlangsungnya proses pemeraman (proses ensilase). Bahan untuk membuat silo dapat dari tanah, baja, beton, anyaman bambu, plastik dll.

Bentuk silo juga bermacam-macam, yaitu :

-         Bentuk silo di atas tanah

-         Bentuk silo di bawah tanah

-         Silo yang berada di bawah tanah dalam bentuk pit (pit silo)

-         Tower

-         Kantong plastik

 

2.      CARA MEMBUAT

-         Bahan hijauan dilayukan, kemudian dipotong pendek-pendek sekitar 5 - 10 cm, kemudian bahan tersebut ditimbang sebanyak 100 kg.

-         Timbang bahan pelengkap/strater sebanyak 5 – 10 % dari bahan utama (hijauan).

-         Ke dalam silo masukkan bahan utama dan bahan pelengkap, ada 2 cara yaitu :

·        dicampur secara merata

·        disusun secara berlapis-lapis : hijauan-starter-hijauan-starter dst.

-         Mampatkan hingga udara di dalamnya sesedikit mungkin dan tutup dengan rapat, bisa ditambahkan batu pemberat di atasnya.

-         Diamkan silase dalam silo selama 2 – 3 bulan, kemudian silo bisa dibuka dan silase siap diberikan ternak setelah diangin-anginkan selama 15 – 30 menit.

  

3.      PEMBERIAN PADA TERNAK

Oleh karena silase bersifat asam, pemberiannya pada ternak tidak dapat 100 % menggantikan hijauan (rumput), tetapi maksimal 75 %.

 

4.      KEUNTUNGAN SILASE

-         Dapat dipakai sebagai sumber pakan bagi ternak, terutama disaat musim kemarau.

 

5.      YANG HARUS DIPERHATIKAN

-         Silase yang baru saja diambil dari silo, jangan langsung diberikan pada ternak, tetapi diangin-anginkan 15 – 30 menit dulu.

-         Silase yang sudah rusak jangan diberikan ke ternak karena bisa keracunan.

-         Bila akan mengambil silase dari silo, bukalah penutup secara hati-hati dan tutup kembali dengan rapat. Denagn cara ini dapat bertahan 5 – 6 bulan.

-         Jangan memberikan silase pada ternak perah yang sedang laktasi, karena bisa mempengaruhi bau air susu.

 

6.      TANDA SILASE YANG BAIK

-         Warna tetap seperti warna hijauan aslinya (hijau)

-         Bau dan aroma khas silase, tidak berbau busuk

-         Tekstur tidak menggumpal

-         pH asam

-         tidak berjamur.

Minggu, 05 April 2009

DEFOLIASI

Defoliasi ialah pemotongan atau pengambilan bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah, baik oleh manusia maupun oleh renggutan hewan itu sendiri di waktu ternak itu digembalakan.

Sehubungan dengan defoliasi berikut ini akan dikemukakan mengenai saat defoliasi, frekuensi defoliasi dan tinggi rendahnya batang tanaman yang ditinggalkan, dan potong paksa. 

 1.      Saat defoliasi

Untuk menjamin pertumbuhan kembali (regrowth) yang optimal yang sehat dan kandungan gizi yang baik, defoliasi diharuskan dilakukan pada periode tertentu yakni pada akhir vegetatif atau menjelang berbunga. Di dalam praktek, biasanya defoliasi dilakukan 40 hari sekali pada musim penghujan dan 60 hari sekali di musim kemarau. Kesemuanya hanya bias dilakukan apabila pemeliharaan itu baik.

Perlu dijelaskan di sini bahwa salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan kembali ialah adanya persediaan bahan makanan (food reserve) berupa karbohidrat di dalam akar dan tunggal yang ditanggalkan setelah defoliasi. Karbohidrat ini dihasilkan oleh proses asimilasi. Segera setalah defoliasikarbohidrat ini dirombak oleh enzim tertentu menjadi energi untuk pertumbuhan kembali.


Periode Pertumbuhan

Pertumbuhan tanaman hijauan bias dibedakan menjadi 3 periode, yaitu :

  1. Periode perkecambahan atau awal pertumbuhan

Yaitu periode di mana tanaman mulai tumbuh. Jika defoliasi dilakukan pada periode ini, maka hijauan tersebut nilai gizinya relative tinggi dan serat kasarnya pun masih rendah. Untuk mempertahankan agar supay hijauan tetap dalam keadaan muda, makam tanaman harus sering dipotong. Tetapi defoliasi yang dilakukan pada periode ini kurang menguntungkan, karena akan memperlemah pertumbuhan kembali, dengan demikian tanaman tak ada kesempatan tumbuh kemali dengan baik, sehingga tanaman liar akan tumbuh subur.

  1. Periode vegetatif

Periode vegetatif yaitu periode sesudah awal pertumbuhan sampai menjelang berbunga. Jika defoliasi terhadap tanaman dilakukan pada periode ini sungguh sangat tepat atau merupakan saat pemotongan yang optimal, sebab :

-         kandungan nilai gizi tananam masih cukup tinggi, belum banyak yang hilang menjadi buah (biji)

-         kandungan serat kasarnya belum begitu tinggi.

-         Kesempatan untuk tumbuh kembali masih baik.

-         Rasanya masih enak (palatable)

 

  1. Periode berbuah

Yakni periode di mana tanaman sudah mulai membentuk biji. Pada periode ini kandungan serat kasar tanaman sangat tinggi. Hal ini kiranya bias dimaklumi karena semakin tua tanaman akan semakin banyak serabut yang digenangi oleh lignin yang mengeraskannya, sehingga kebanyakan dari sel-sel tanaman itu diselubungi oleh zat yang tak dapat dicerna dan itulah sebabnya nilai gizi makanan akan menurun pula. Denagn sebagian besar zat-zat makanan yang berguna bagi keperluan hewan sudah hilang untuk pembentukan biji.

Maka suatu hal yang kurang tepat apabila defoliasi itu dilakukan pada periode ini.

Utk lebih jelasnya perhatikan diagram pertumbuhan berikut :  


 

2.      Frekuensi defoliasi

Frekuensi defoliasi (berulang kalinya pemotongan terhadap tanaman hijauan) perlu dipikirkan oleh setiap peternak yang bersangkutan. Sebab sehabis defoliasi, pertumbuhan kembali tanaman memerlukan zat-zat yang kaya energi seperti gula dan pati, yang erat hubungannya dengan zat-zat N, P dan K. Pada interval pemotongan yang panjang keadan tidak mengkawatirkan tetapi pada interval pemotongan pendek atau intensitas pemotongan yang tinggi maka karbohidrat dalam akar akan menurun sehingga dapat mengganngu pertumbuhan kembali, sebab pembentukan karbohidrat merupakan proses asimilasi. Hal ini disebabkan tanaman tidak ada kesempatan untuk berasimilasi. Pada karbohidrat ini setelah defoliasi segera dirombak oleh enzyme tertentu menjadi energi. Dan zat tersebut kemudian dipergunakan untuk pertumbuhan. Itulah sebabnya maka jarak antara pemotongan (frekuensi defoliasi) yang pertama dan kedua perlu diatur baik-baik. Secara umum bias diatur bahwa defoliasi di musim penghujan 40 hari sekali dan 60 hari sekali di musim kemarau.

 

3.      Tinggi rendahnya batang yang ditinggalkan

Pada saat tanaman rumput itu dipotong, bagian tanaman yang ditinggalkan tidak boleh terlalu pendek atau terlalu tinggi. Sebab semakin pendek bagian tanaman yang ditinggalkan, pertumbuhan kembali tanaman tersebut akan makinlambat, karena persediaan energi (karbohidrat) dan pati yang ditinggalkan pada tunggul pun semakin sedikit. Sehingga kesempatan berasimilasinya tanaman pun menjadi semakin berkurang. Demikian pula sebaliknya jika pada saat defoliasi itu bagian tanaman yang ditinggalkan terlalu tinggi pun tidak benar. Sebab hal ini akan memberikan kesempatan terhadap pertumbuhan tunas batang saja, tetapi pertumbuhan anakan tak bias berkembang.

Itulah sebabnya maka dianjurkan kepada para peternak agar benar-benar memperhatikan hal ini. Sebagai pedoman untuk rumput gajah, benggala ± 10 cm dari atas tanah, rumput setaria  ± 5 cm.

 

4.      Potong paksa

Untuk tanaman rumput yang pertama kali ditanam, maka setelah berumur 60 hari perlu dilakukan potong paksa, baik tanaman itu masih rendah maupun sudah tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk :

-         Menstimulir pertumbuhan dan untuk memperbanyak anakan.

-         Menyeragamkan pertumbuhan berikutnya



Jumat, 13 Maret 2009

PENGUMUMAN PERPANJANGAN KONTRAK PENYELIA MITRA TANI

PENGUMUMAN PERPANJANGAN KONTRAK PENYELIA MITRA TANI
HASIL REKRUTMEN TAHUN 2008

Untuk melakukan pengawalan dana PUAP yang telah cair di tahun 2008, maka perlu dilakukan perpanjangan kontrak kerja PMT. Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja PMT dan setelah melalui cross check informasi, maka nama-nama Penyelia Mitra Tani (PMT) yang telah direkrut pada tahun 2008 dan akan diperpanjang di tahun 2009 adalah seperti tersebut di bawah ini.


DAFTAR NAMA-NAMA PENYELIA MITRA TANI (PMT)
HASIL REKRUITMEN TAHUN 2008 YANG AKAN DIPERPANJANG KONTRAKNYA
DI TAHUN 2009

PROVINSI JAWA TENGAH

BANJARNEGARA
Untung Sarengat
BANYUMAS
Aprinawan Kristianto, SP
BATANG
Muhammad Nasrudin
BLORA
Seno Margono Utomo, S.Sos
BOYOLALI
Dwi Harmoyo, S.Pd
BREBES
1. Irfan Hasbulloh
2. Waridin

CILACAP
Alif Edianto, S.Ag
DEMAK
Ahmad Mudhofar, A.Md
GROBOGAN
Isnugroho, SE., MM
JEPARA
1. Dody Ardyansyah, SE
2. Dul Patah
KARANGANYAR
Paryanto
KENDAL
1. Kartika Nursapto, SE
2. Syaivul Abdillah

KLATEN
Indra Wigdagdo, S.Pd
SEMARANG
Robi Saptadi, SE
KUDUS
Much. Setiawan, A.Md
MAGELANG
Fajar Fatony
PATI
Wardjono
PEKALONGAN
Moh. Zaky Mushaffa, SH
PURBALINGGA
Aris Widiarso
PURWOREJO
Sus Iman Santoso, S.Sos
REMBANG
Ghofar Ismail, S.Pdi
SALATIGA
Sularman, A.Md
SRAGEN
Agung Ariyanto, SE.I
SUKOHARJO
Faisal Abdul Haris, SE
TEGAL
1. Arif Budiono
2. Taufiqurrochman
TEMANGGUNG
Moyong Surono
WONOGIRI
Paino Al Abdullah Rabbani, SE
WONOSOBO
Muslikun

Rabu, 11 Maret 2009

KURSUS JURU PETERNAKAN (KJP)

Kursus Juru Peternakan (KJP) akan dilaksanakan :
1. Waktu :
KJP akan dilaksanakan selama 6 bulan (180 hari),
pada tanggal 19 Maret - 14 September 2009

2. Tempat :
Balai Pengembangan Sumberdaya Manusia Peternakan (BPSDM NAK)
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah
Komplek Pertanian Tarubudaya, Jl. Gatot Subroto Ungaran.

3. Peserta :
Jumlah peserta sebanyak 30 orang, berasal dari 29 kabupaten di Jawa Tengah
masing-masing 1 orang dan dari Dinak Keswan Prov. Jateng sebanyak 1 orang.
Surat panggilan peserta kursus telah dikirimkan ke masing-masing kabupaten.

Persyaratan peserta :
- Masyarakat peternakan
- Berijazah SLTA ( diutamakan SMA jurusan IPA, SNAKMA, SPP)
- Umur tidak lebih dari 45 tahun
- Berbadan sehat (ditunjukkan degan surat keterangan dokter)
- Ditugaskan oleh Bupati masing-masing
- Bersedia tinggal di asrama selama mengikuti kursus
- Bersedia mematuhi peraturan / tata tertib yang berlaku
- Bersedia mengikuti kegiatan kursus dengan penuh tanggung jawab

4. Fasilitator / Pelatih
Fasilitator / pelatih berasal dari :
- Widyaiswara BPSDM NAK
- Dinak Keswan Prov. Jateng
- Praktisi

Persyaratan Fasilitator / pelaih :
- Memiliki kepribadian sebagai fasilitator / pelatih
- Menguasai substansi / materi yang dilatihkan
- Mampu menyusun bahan ajar dan menggunakannya
- Menguasai metoda pembelajaran orang dewasa (andragogi)
- Dapat mengevaluasi diklat.

5. Kurikulum
Kurikulum terdiri dari 1440 jam pelajaran. terdiri dari
30 % teori dan 70 % praktek.



Praktek Pengolahan Jerami Padi utk Pakan






Praktek Pemeliharaan Broiler

Kamis, 26 Februari 2009

MEMBUAT PROBIOTIK DARI ISI RUMEN (1)

Rumen adalah salah satu bagian lambung ternak ruminansia (memamah biak) seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
Rumen berisi bahan pakan yang dimakan oleh ternak yang berupa rumput/hijauan lainnya, dan pakan penguat (konsentrat). Di dalam rumen tersebut terjadi proses fermentasi oleh mikroorganisme (bakteri, protozoa, yeast, fungi).


BAHAN:
- ISI RUMEN : 5 kg
- TETES : 1 kg
- KATUL : 2 kg
- AIR : 7 – 10 liter

ALAT :
WADAH DG TUTUP PLASTIK, KAYU PENGADUK, SARINGAN, TIMBANGAN

CARA PEMBUATAN :
- KATUL, TETES DAN AIR DICAMPUR
- ISI RUMEN DIMASUKKAN LALU DIADUK HINGGA RATA
- TUTUP RAPAT
- HARI KE 4, 5, 6 AMATI HASILNYA (WARNA, BAU, TEMUAN-TEMUAN LAIN)
- HARI KE 7 DISARING, BISA DIGUNAKAN

KEGUNAAN :
- MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN
- SEBAGAI PUPUK CAIR
- UNTUK FERMENTASI JERAMI PAKAN TERNAK
- SEBAGAI BIBIT BAKTERI

Tahapan memperoleh isi rumen :

1. Pemotongan


2. Pengulitan


3. Rumen


4. Isi Rumen


Keterangan : Foto diambil dari RPH Ampel Boyolali