Kamis, 26 Februari 2009

MEMBUAT PROBIOTIK DARI ISI RUMEN (1)

Rumen adalah salah satu bagian lambung ternak ruminansia (memamah biak) seperti sapi, kerbau, kambing dan domba.
Rumen berisi bahan pakan yang dimakan oleh ternak yang berupa rumput/hijauan lainnya, dan pakan penguat (konsentrat). Di dalam rumen tersebut terjadi proses fermentasi oleh mikroorganisme (bakteri, protozoa, yeast, fungi).


BAHAN:
- ISI RUMEN : 5 kg
- TETES : 1 kg
- KATUL : 2 kg
- AIR : 7 – 10 liter

ALAT :
WADAH DG TUTUP PLASTIK, KAYU PENGADUK, SARINGAN, TIMBANGAN

CARA PEMBUATAN :
- KATUL, TETES DAN AIR DICAMPUR
- ISI RUMEN DIMASUKKAN LALU DIADUK HINGGA RATA
- TUTUP RAPAT
- HARI KE 4, 5, 6 AMATI HASILNYA (WARNA, BAU, TEMUAN-TEMUAN LAIN)
- HARI KE 7 DISARING, BISA DIGUNAKAN

KEGUNAAN :
- MEMPERCEPAT PENGOMPOSAN
- SEBAGAI PUPUK CAIR
- UNTUK FERMENTASI JERAMI PAKAN TERNAK
- SEBAGAI BIBIT BAKTERI

Tahapan memperoleh isi rumen :

1. Pemotongan


2. Pengulitan


3. Rumen


4. Isi Rumen


Keterangan : Foto diambil dari RPH Ampel Boyolali

Minggu, 22 Februari 2009

PAKAN SAPI POTONG



Permasalahan yang sering dihadapi dalam budidaya sapi potong adalah keterbatasan dalam penyediaan pakan baik secara kuantitatif, kualitatif maupun kesinambungannya sepanjang tahun.
Ransum (pakan) merupakan campuran dari beberapa bahan yang memenuhi persyaratan dan disusun sesuai dengan perhitungan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Pakan yang tersusun dari beberapa bahan akan lebih sempurna dari pada satu bahan saja, karena kekurangan zat pakan dari salah satu bahan pakan dapat diisi dari bahan pakan yang lain.
Bahan pakan ternak harus memenuhi paersyaratan :
- Mengandung unsur gizi yang baik
- Mudah didapat dan tersedia sepanjang waktu
- Harganya murah / terjangkau
- Tidak mengandung racun
- Disukai oleh ternak

I. IDENTIFIKASI BAHAN PAKAN
Bahan pakan sapi potong terdiri dari pakan hijauan, pakan tambahan (konsentrat) dan pakan pelengkap (feed supplement).

A. Pakan hijauan terdiri dari :
Rumput :
Rumput Lapangan
Rumput Unggul : rumput Raja, rumput Gajah, rumput setaria, rumput Kolonjono, rumput Bebe (Brachiaria brizanta) dll

Leguminosa (Kacang-kacangan) :
Lamtoro, Glirisidia, Turi, Centrosoma, Calopogonium dll

Hijauan Lain :
Daun Waru, daun nangka dll

Limbah Pertanian :
Jerami padi, pucuk tebu, rending, jerami jagung dll

B. Pakan Tambahan (Konsentrat) :
Bekatul, dedak, ampas tahu, ketela pohon, onggok, bungkil kacang dll

C. Pakan Pelengkap :
Mineral, Vitamin, Urea Molase Block (UMB).

Fungsi pakan bagi ternak antara lain :
Menyediakan energi (tenaga) untuk melangsungkan berbagai proses dalam tubuh.
Menyediakan bahan-bahan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang aus/ rusak.
Mengatur kelestarian proses-proses dalam tubuh.

II. KEBUTUHAN PAKAN TERNAK SAPI
1. Sebagai patokan umum kebutuhan pakan ternak ruminansia adalah sbb :
Pakan hijauan = 10 % dari berat badan
Pakan Konsentrat = 1 – 2 % dari berat badan

2. Menduga berat badan Ternak Ruminansia (Sapi) :
Rumus Schoorl :

W = berat badan sapi (kg)
L = lingkar dada sapi (cm)

Contoh :

Sapi dengan berat badan 300 kg, maka ransumnya adalah sbb :
- Hijauan sebanyak 10 % dari 300 kg = 30 kg
- Konsentrat sebanyak 1 - 2 % dari 300 kg = 3 – 6 kg

Peningkatan Mutu Jerami Padi

Jerami padi merupakan limbah tanaman padi yang sudah dipanen produk utamanya (padi/beras), sehingga merupakan sisa tanaman yang telah tua. Secara kuantitatif produksinya melimpah, namun secara kualitatif jerami padi mempunyai keterbatasan-keterbatasan bila dipandang dari aspek nutrisinya. Beberapa factor pembatasnya adalah :
1. Rendahnya kandungan protein kasar (3-4 %) sehingga mengakibatkan tidak tercukupinya kebutuhan hidup pokok apalagi kebutuhan produksi.
2. Tingginya kandungan serat kasar / selulosa sehingga kecernaannya rendah.
3. Tingginya kandungan lignin sehingga mengakibatkan komponen karbohidrat yang terkandung di dalamnya dalam keadaan terikat oleh lignin dan sulit dicerna.
4. Kandungan silikatnya (8,1 – 15,5 % pada bagian batang dan daun) sehingga mengganggu bekerjanya enzim pencerna serat.
5. Rendah kecernaannya sehingga dapat mengikat mineral tertentu misalnya kalsium (Ca) berakibat ketersedian Ca tersebut rendah
6. Rendah kandungan mineral kalsium yaitu 0,413 % dan fosfor 0,292 %.
7. Rendah karoten (provitamin A).

Dengan adanya factor-faktor pembatas tersebut dan dalam upaya meningkatkan manfaat penggunaanya jerami padi sebagai pakan ternak perlu mendapatkan perlakuan yaitu :
1. Ditingkatkan kandungan protein kasarnya
2. Ditingkatkan derajat kecernaannya
3. Dilarutkan silikanya
4. Ditambahkan/diperbaii jumlah dan keseimbangan mineral Ca dan P.


Pembuatan Fermentasi Jerami Padi

Bahan :
- 1.000 kg jerami padi
- 6 kg urea
- 6 kg probiotik/starbio

Caranya :
- Jerami padi ditumpuk ditempat yang beratap dengan tumpukan kira-kira setinggi 30 cm
- semprot atau basahi dengan larutan urea dan taburi probiotik secukupnya.
- Tumpuki lapisan jerami kembali dengan ketebalan yang sama dan basahi dengan larutan urea dan ditaburi dengan probiotik secukupnya.
- Demikian seterusnya sampai ketebalan lebih kurang 2 m
- Diamkan sampai 21 hari supaya proses fermentasi dengan baik.

Sumber : Lembah Hijau Multifarm

Jumat, 20 Februari 2009

BEBERAPA JENIS SAPI UNGGUL





Beberapa jenis sapi potong yang telah dikembangkan di Indonesia antara lain :
a. Sapi Bali
Merupakan sapi keturunan Bos Sondaicus yang berhasil dijinakkan dan mengalami perkembangan pesat dipulau bali. Sapi Bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik sama dengan banteng, kecuali ukurannya relatif kecil karena pengaruh penjinakan.
Ciri-ciri sapi bali adalah pada saat pedet memiliki bulu sawo matang. Betina dewasa berbulu merah bata sedangkan yang jantan dewasa berwarna hitam.
Ciri yang menonjol adalah warna bulu putih pada bagian belakang (mulai dari pelvis sampai bawah.

b. Sapi Ongole
Merupakan sapi keturunan Bos Indicus yang berhasil dijinakkan di India. Sapi Ongole masuk Indonesia pada abad ke 19 dan dikembangkan di Pulau Sumba, sehingga lebih popular dikenal sebagai sapi Sumba Ongole (SO). Sedangkan di Pulau Jawa terjadi perkawinan dengan sapi betina Jawa menghasilkan keturunan yang disebut Sapi Peranakan Ongole (PO).
Ciri-ciri sapi Ongole ditandai dengan punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan dibawah leher dan perut. Sapi jantan mempunyai tanduk pendek dan hampir tak terlihat, sedangkan yang betina mempunyai tanduk yang panjang. Warna bulu sapi Ongole pada umumnya adalah putih kusam atau agak kehitam-hitaman, dan warna kulit kuning.

c. Sapi Madura
Sapi Madura ini merupakan hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus, sehingga mempunyai cirri warisan dari kedua golongan sapi tersebut.
Ciri sapi Madura mempunyai punuk yang kecil merupakan warisan dari bos indicus dan warna bulu coklat atau merah bata diwarisi dari bos sondaicus. Pada kepalanya terdapat tanduk melengkung kedepan dengan melingkar bulat sabit.
Dalam perkembangannya di Indonesia, sejak tahun 1910 sapi jenis madura ini sudah diusahakan kebakuannya, sehingga keturunannya memiliki karakteristik yang seragam.

d. Sapi Brahman
Jenis sapi ini merupakan keturunan dari Bos Indicus yang berhasil dijinakkan di India, tetapi mengalami perkembangan pesat di Amerika Serikat dikenal dengan nama American Brahman.
Ciri dari sapi Brahman adalah mempunyai punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bawah leher dan perut. Mempunyai gelambir dari rahang bawah sampai bagian ujung tulang dada bagian depan. Sapi Brahman memiliki warna bulu putih keabu-abuan dan juga berwarna merah. Bila dipelihara dilingkungan tropis, seperti Indonesia, sapi ini mempunyai daya tahan yang kuat serta mempunyai ketahanan terhadap gigitan caplak.

d. Sapi Brahman
Jenis sapi ini merupakan keturunan dari Bos Indicus yang berhasil dijinakkan di India, tetapi mengalami perkembangan pesat di Amerika Serikat dikenal dengan nama American Brahman.
Ciri dari sapi Brahman adalah mempunyai punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan di bawah leher dan perut. Mempunyai gelambir dari rahang bawah sampai bagian ujung tulang dada bagian depan. Sapi Brahman memiliki warna bulu putih keabu-abuan dan juga berwarna merah. Bila dipelihara dilingkungan tropis, seperti Indonesia, sapi ini mempunyai daya tahan yang kuat serta mempunyai ketahanan terhadap gigitan caplak.

e. Sapi Limousin
Merupakan sapi potong keturunan Bos Taurus yang berhasil dijinakkan dan dikembangkan di Perancis. Sapi Limousin di Indoneia dipelihara di Balai Inseminasi Buatan Singosari Malang dan Lembang untuk digunakan untuk meningkatkan genetis sapi potong Indonesia dengan pragram Inseminasi Buata.
Ciri dari sapi jenis ini, mempunyai bulu berwarna merah mulus, dan tumbuh agak panjang di bagian kepala. Mempunyai mata yang awas, kaki tegap, dada besar dan dalam. Bentuk tubuh memanjang, bagian perut agak mengecil tetapi bagian pinggul dan paha cukup besar, penuh daging dan sangat padat.

f. Sapi Simmental
Sapi ini berasal dari negara swiss, nama Simmental diambil dari nama lembah di Switzerland yaitu lembah Simme.Sapi ini mempunyai produksi susu yang baik selain produksi daging, sehingga sering disebut dengan dual purpose. Sapi ini di Indonesia sudah digunakan sebagai pejantan yang dipelihara di BIB.
Ciri dari sapi Simmental , bulu berwarna merah ,uda atau krem dengan wajah berwarna putih. Kadang-kadang erdapat bintik-bintik putih atau garis putih pada nahunya. Sapi ini berukuran besar dan mempunyai sifat perdagingan yang bai

g. Sapi Abeerden Angus
Berasal dari daerah Abeerden shire dan Angushire Sotlandia. Sapi ini di Indonesia dikenal dengan sebutan Angus dan sudah digunakan untuk program perkawinan silang dengan menggunakan Inseminasi Buatan.
Ciri dari sapi Aberrden Angus adalah, warna bulu dan kulitnya hitam legam, Tubuhnya kuat dan padat (kekar), kakinya
pendek dan tidak bertanduk yang merupakan sifat dominan, artinya jika dikawinkan dengan betina bertanduk keturunannya sebagian besar akan tidak bertanduk.






Dikutip dari berbagai sumber.